QUARTER LIFE CRISIS: SAAT PEMUDA DIHADAPKAN PADA
TUJUAN KEHIDUPAN1
Apabila
kita renungi sejenak untuk apa kita masih diberikan kehidupan oleh Allah hingga
saat ini? Dari mulai bangun hingga tidur Apakah ada aktivitas yang memberikan
dampak kepada orang lain? Pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu kita renungi
manakala dihadapkan pada quarter life
crisis (krisis emosional) yang rentan terjadi pada usia 20 tahun yaitu
ditandai dengan ketika tidak bisa menjawab sedang melakukan kesibukan apa hari
ini sekaligus menjelaskannya yang jelas untuk apa tujuan hidupnya. Dapat
dipastikan ketika seseorang sudah jelas tujuan hidupnya tidak akan kebingungan.
Ketika
seseorang mengalami hal tersebut yang dengan hal ini akan mengantarkan hidupnya
semakin jelas tujuannya adalah sesudah menikah. Artinya tidak akan terjadi
ketika seseorang mempunyai life purpose
(tujuan hidup) sehingga dia bingung apa yang harus saya dahulukan apakah
keluarganya ataukah Jamiyah Pemuda Persis? maka dengan pernikahan melatih dan
menemukan tujuan hidup. Pernikahan janganlah dibentrokan dengan jamiyah, kalau
masih terjadi berarti ada yang salah dalam pondasi tujuannya.
Adapun
Jamiyah ini Pemuda Persatuan Islam secara tidak langsung kita belajar
mengontrol emosi dan ilmu bermanfaat lainnya, dengan hal ini ketika sekalipun
dihadapkan pada dua persoalan yang sama-sama penting misalkan antara Jamiyah
dan keluarga akan bisa diatasi dengan baik, tidak akan dibentrokkan tetapi
mendukung satu sama lainnya. Karena istri ataupun keluarga kita tahu bahwa
menjalankan di Pemuda Persatuan Islam sudah jelas tujuannya, yaitu satu visi-misi
dan frekuensi dalam menenggakkan syariat Islam di segala ruang dan waktu
melalui kemampuan untuk mengekplorasi kehidupan agar bermanfaat bagi umat.
Terlebih lagi nanti ketika di surga kita akan dikumpulkan dengan orang yang
satu frekuensi yaitu satu visi dan misi (أنت مع من Ø£ØØ¨Ø¨Øª).
Sebagai
contoh konkret adalah ketika Allahu yarham Ustadz Eka wafat, bisa kita lihat
betapa mengantrinya jamaah untuk menshalatinya. Bukankah hal ini yang
dicita-citakan semua orang? Yaitu selama hidupnya bersama-sama berjuang sebagai
generasi dakwah dan ketika wafat banyak yang mendoakan. Jadi ketika tujuan
sudah jelas, aktivitas masa mudanya penuh dengan agenda dakwah maka tidak ada
istilah lelah ataupun cape karena kesamaan visi-misi hidup sudah dalam ikatan
yang sama yaitu Jamiyah Pemuda Persatuan Islam. Wallahu A'lam.
1ditranskrip dan diramu dari Seminar
PERSADA IX dengan tema “Dari Anggota ke Mujahid Dakwah” bersama Ust. H. Hamdan
Abu Nabhan dan Ust. H. Irfan Firmansyah. Reporter: Fahrevi Firdaus, S.Sos.
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan