Pada pembahasan, Pemikiran
tentang Tujuan Pendidikan Islam, H. Mahmud dan Tedi Priatna dalam bukunya, Pemikiran
Pendidikan Islam membuat beberapa kesimpulan.
1.
Tujuan pendidikan Islam adalah hasil yang ingin
dicapai dari proses pendidikan yang berlandaskan Islam. Ahmad D. Marimba
mengemukakan dua macam tujuan, yaitu tujuan sementara dan tujuan akhir. Tujuan
sementara adalah tercapainya berbagai kemampuan seperti kecakapan jasmaniah,
pengetahuan membaca, menulis, pengetahuan ilmu-ilmu kemasyarakatan, kesusilaan,
keagamaan, kedewasaan jasmani-rohani dan sebagainya. Sedangkan tujuan akhir
pendidikan Islam adalah terwujudnya kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang
seluruh aspek-aspeknya merealisasikan atau mencerminkan ajaran Islam.
2.
Pembahasan tujuan pendidikan berkait amat erat
dengan tujuan hidup manusia. Tujuan hidup manusia menurut Islam tidak bisa
terlepas dari ideolog Islam tentang manusia yaitu selaku Abdullah dan khalifatullah
dalam makna akumulatif, yang pengejewantahannya akan melahirkan keberadaan
manusia yang digambarkan dalam do’a yang selalu dibaca dalam shalat, yang
artinya : “Wahai Tuhanku, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku,
semuanya adalah untuk-Mu. Ya Allah Tuhan seru sekalian alam.”
3.
Hasil seminar pendidikan di Cipayung Bogor pada
tahun 1960 melahirkan rumusan tujuan pendidikan islami yakni menanamkan rasa
taqwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran untuk membentuk manusia yang
berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran Islam.
4.
Secara umum, tujuan pendidikan Islam adalah
mengarahkan dan membimbing manusia melalui proses pendidikan sehingga menjadi
orang dewasa yang berkepribadian muslim yang taqwa, berilmu pengetahuan dan
berketerampilan melaksanakan ibadah kepada Tuhannya sesuai dengan nilai-nilai ajaran
Islam. Tujuan umum pendidikan Islam ialah muslim yang sempurna, atau manusia
yang taqwa, atau manusia yang beriman atau manusia yang beribadah kepada Allah
SWT. (H. Mahmud dan Tedi Priatna : 2005 : 117).
Kalau pendidikan umum hanya ingin
mencapai kehidupan duniawi yang sejahtera baik dalam dimensi bernegara maupun
bermasyarakat, maka pendidikan Islam bercita-cita lebih jauh yang bernilai
transendental, bukan insidental, atau aksidental di dunia, yaitu kebahagiaan
hidup setelah mati.
Jadi nilai-nilai yang hendak
diwujudkan oleh pendidikan Islam adalah berdimensi transendental (melampaui
wawasan hidup duniawi) sampai ke ukhrawi dengan meletakkan cita-cita yang
mengandung dimensi nilai duniawi sebagai sarananya. (H.M.Arifin : 2000 : 138).
Secara ringkas dapat dipahami
bahwa tujuan pendidikan Islam adalah membimbing manusia agar sesuai dengan
fitrahnya sebagai hamba Allah untuk tercapainya kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat.
By Bidang
Pendidikan bekerjasama dengan Bidang Kominfo.
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan