HIKMAH MENJELAJAH SIRAH NABAWIYAH DAN ARAB MAKKAH SEBELUM ISLAM


Al-Ustadz Endar Pratama Sopian, S.Kom.I (Guru Ilmu Tarikh Nabi Muhammad Saw. di  Tsanawiyah PPI 259 Firdaus Pangalengan) hadir sebagai pemateri Kajian SIRAH NABAWIYAH yang diselenggarakan oleh PJ Pemuda Persis Al-Firdaus Desa Margamekar Kecamatan Pangalengan pada hari Sabtu, 20 April 2019 pukul 20.00 s/d selesai bertempat di Masjid Al-Firdaus PPI 259.
Al-Ustadz mengawali bahasannya dengan menggambarkan Batasan bahwa kurikulum Kajian Sirah Nabawiyah ini adalah untuk delapan kali pertemuan sepanjang tahun 2019 sebagaimana arahan Bidang Pendidikan PC Pemuda Persis Pangalengan. Al-Ustadz mengenalkan beberapa kitab sirah dan Tarikh seperti Al-Bidayah wa An-Nihayah karya Al-Hafidz Ibnu Katsir. Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hisyam yakni sirah yang dianggap sebagai sirah tertua yang masih tersedia saat ini dari kalangan Sunni. Ar-Rahiq Al-Makhtum karya Syaikh Al-Mubarakfury, yakni sirah nabawiyah yang memiliki kriteria ketat dalam penyusunan dan hanya memasukan riwayat yang benar-benar shahih. Kitab ini mendapat peringkat pertama dalam kompetisi Penulisan Sirah Nabawiyah yang diselenggarakan oleh Rabithah Alam Islami. Kitab ini menjadi populer dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Khulashah Nurul Yaqin karya Umar Abdul Jabbar, dan Nurul Yaqin karya Syaikh Muhammad Khudhari Bek.

Sirah Ibnu Ishaq, adalah kitab sirah nabawiyah yang telah hilang buku aslinya, sedangkan yang beredar sekarang ini adalah hasil saduran para ulama dari Sirah Ibnu Hisyam. Al-Ustadz pun memaparkan beberapa makalah berbentuk file yang tersedia pula untuk membantu kelengkapan kajian ini.
Al-Ustadz mengungkapkan bahwa Kajian Sirah Nabawiyah ini akan meringkas berbagai ringkasan, karena dengan hanya delapan kali pertemuan sekurang-kurangnya bisa menggambarkan Ringkasan Sirah Nabawiyah.
Salah satu rujukan Al-Ustadz yakni Kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah, menurut Al-Ustadz adalah kitab yang refresentatif untuk kajian sirah karena Al-Hafidz Ibnu Katsir membahasnya dengan metode riwayah, yakni jelas riwayatnya. Tentunya dalam mengkaji Al-Bidayah wa An-Nihayah pun perlu didampingi oleh ilmu hadis, karena padanya terdapat berbagai hadis yang berbeda derajat hadisnya tentang suatu kejadian atau tema yang sama.
Al-Ustadz selanjutnya menjelaskan hikmah mempelajari Sirah Nabawiyah. Pertama, lebih memperkuat tafaqquh fid diin. Kedua, kita akan lebih mengenal Rasulullah Saw sebagai uswatun hasanah. Firman Allah Ta’ala,


لَقَدْ كانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كانَ يَرْجُوا اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS Al-Ahzab [33]: 21)

DIANTARA HIKMAH MEMPELAJARI SIRAH NABAWIYAH
  • Memperkokoh Tafaqquh Fiddin
  • Mengenal Teladan Terbaik dalam Aqidah, Ibadah dan Akhlak sebagai panduan hidup bagi pribadi dan masyarakat muslim. Point kedua hikmah mempelajari tersebut menjadi penting kaitan "melawan" Fenomena Syndrom Film Dilan.
  • Membantu dalam memahami Kitabullah
  • Membantu Mengetahui asbab Nuzul kebanyakan ayat dan asbab wurud hadits Nabi
  • Menumbuhkan cinta kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
  • Meningkatkan keimanan, merupakan kenikmatan ruhiyah dan gizi bagi hati
  • Bekal bagi para du’at dan pejuang Islam
  • Memudahkan memahami Islam dengan baik dalam aspek aqidah, ibadah dan akhlak. Dan sejarah telah mencatat bahwa beliau memulai dakwah dengan tauhid dan perbaikan aqidah dan menekankan pada masalah tersebut
  • Bukti kebenaran nubuwwah dan kerasulan beliau kita akan lebih menemukan bukti nyata bahwa Rasulullah itu benar-benar seorang Rasul. Artinya kita akan mengetahui mukjizat-mukjizat yang dialami Rasulullah Saw. dan para sahabat yang akan mampu menguatkan tauhid kita, karena bisa jadi lemahnya kita dalam perjuangan karena lemahnya keyakinan, sedangkan lemahnya keyakinan karena kurang mengenal bukti-bukti keyakinan perjalanan Rasulullah dan para sahabat.
Pengertian Sirah
Ibnu Mandzur dalam kitab Lisanul 'Arab menyatakan arti as-sirah menurut bahasa adalah; kebiasaan, jalan, cara, dan tingkah laku. Menurut istilah umum, artinya adalah perincian hidup seseorang atau sejarah hidup seseorang.

"Sirah Nabawiyah", menurut istilah syar'i maksud dari as-sirah an-nabawiyah adalah Ilmu yang kompeten yang mengumpulkan apa yang diterima dari fakta-fakta sejarah kehidupan Nabi Muhammad S.A.W secara komprehensif dari sifat-sifatnya, etika dan moral.

Sirah Nabawiyah kemudian disusun oleh penulis kontemporer baik dari kalangan Muslim maupun orientalis, hanya saja sumber yang digunakan kadangkala dikritik, mulai dari keshahihan riwayatnya, pendapat pribadi, dan sumber yang bertentangan atau campur aduk.

Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika ditanya tentang akhlak beliau, “Akhlak beliau adalah al-Qur`an”. Dan yang dimaksud dengan akhlak di sini adalah pengamalan agama beliau, beliau telah mengerjakan petunjuk Al-Qur`an dengan sempurna, dalam hal melaksanakan perintah dan menjauhi larangan serta adab-adab Al-Qur`an.

Sirah artinya perjalanan atau biografi. Al-Ustadz mengawali kajian pertemuan pertama ini dengan judul, SITUASI KONDISI ARAB SEBELUM ISLAM. Berawal dari kisah Nabi Ibrahim as. Menyimpan istrinya yang bernama Hajar dan putranya yang bernama Ismail. Nabi Ibrahim as. berdo’a, diijabah oleh Allah dengan cara menghadirkan sumber air zamzam dan orang-orang Yaman mereka hidup dan menghidupkan Makkah.

Orang Yaman yang hadir adalah Suku Zurkhum, secara sosial mereka baik namun masih memiliki aqidah politeisme, menyembah lebih dari satu tuhan. Orang Yaman hijrah menuju Syam karena bendungan Ma’rib di kampung mereka merusak kebun dan kampung mereka, di tengah perjalanan melalui jalur Makkah, mereka pun menetap di sana dan hidup berdampingan dengan Siti Hajar.

Suku Zurkhum hidup berdampingan dengan Siti Hajar tentang penggunaan air zamzam. Berbagai pendapat mengatakan tentang kerjasama itu diantaranya ada yang berpendapat bahwa Suku Zurkhum membeli air zamzam dari Siti Hajar.

Kekeluargaan yang begitu kuat menjadikan orang Arab Jahiliyah adalah dengan menikahkan antar sesama mereka. Ada kisah dimana Nabi Ismail menikah dengan perempuan suku Zurkhum. Artinya awalnya orang Arab Jahiliyyah itu adalah bertauhid sebagaimana ketauhidan agama Nabi Ibrahim as. namun kemudian orang Arab Jahiliyah menyembah kepada selain Allah ketika menemukan berbagai hal unik kemudian disembah. Selain itu, mereka menjadikan komoditas dari tuhan-tuhan itu dijadikan barang dagangan.

Berbagai tokoh ahli dagang hadir dari kaum Arab Jahiliyah. Termasuk adanya ibadah haji, berbagai komoditas berbagai tuhan sesuai kebutuhan. Secara ekonomi, Makkah adalah termasuk daerah ekonomi yang berkembang pesat dengan adanya ibadah hajji karena banyaknya barang dagangan yang dijual-belikan baik oleh pribumi ataupun para jama’ah hajji dari luar kota Makkah.

Jarang sekali, orang Arab Jahiliyyah yang bisa baca tulis, maka ketika Zaid bin Tsabit mampu baca tulis, itu menjadi keunggulan karena jarang sekaki yang bisa baca tulis. Jika masalah menghitung banyak yang bisa, tetapi masalah baca tulis itu sedikit.

Masalah mantera mereka hebat, ada juga yang hebat dengan sya’ir. Ada kisah dimana ahli mantera dan ahli sya’ir dibentrokkan dengan Rasulullah Saw. kalah dengan ungkapan, Innal hamda lilLaah…

Dahulu perkembangan ilmu lebih berkembang di daerah Eropa, adapun di jazirah Arab perkembangan ilmu tidak sepesat di Eropa.

Dahulu di jazirah Arab jarang bisa baca tulis, jual-beli manusia adalah hal yang lumrah. Jual-beli manusia atau diistilahkan hamba sahaya memiliki kelas-kelas yang berbeda-beda, yang paling tertindas adalah perempuan.

Setiap kabilah memiliki benteng masing-masing karena rentan bentrok antar suku. Kenapa Muhammad Al-Amin tidak dibunuh diawal dakwahnya, karena Bani Hasyim masih siap membela dengan Abu Thalib yang terdepan membela Muhammad Al-Amin.

Ide itu muncul di akhir, tidak di awal tentang rencana pembunuhan Nabi Muhammad Saw.

Ketidak seimbangan kehidupan di zaman jahiliyah mengakibatkan munculnya berbagai kejahatan seperti perampokkan. Diantara ketidak seimbangan yang terjadi adalah adanya system riba. Akibatnya kemerdekaan akan hutang dan penghambaan sahaya ditempuh dengan segala cara termasuk merampok.

Pembunuhan itu biasa, karena banyak bentrok dan kemiskinan, sedangkan agama telah hancur ketauhidannya.

Itulah gambaran Arab sebelum Islam menurut gambar ekonomi, Pendidikan, sosial. Nanti ada orang-orang yang menyembunyikan keislamannya, berbeda dengan orang munafik yang menampakkan keislaman padahal ia kufur. Buktinya, ketika Futhu Makkah banyak yang berbondong-bondong masuk Islam, artinya mereka bukan tidak percaya, tetapi mereka takut akan siksaan majikan-majikannya.

Pada buku Nurul Yaqin dan buku Sirah lainnya, selalu membahas tentang Abrahah. Selain kisah Al-Fiil, ada juga kisahnya Abdullah saat diundi. Ada juga kisah zamzam airnya susut yang menyebabkan adanya undian Abdullah.

Selanjutnya, kita akan membahas ringkas tentang penyerangan Abrahah dan ringkasan pengasuhan Muhammad Al-Amin. Pertemuan ke-8 sebagai akhir kurikulum tahun pertama, akan membahas dari penaklukkan Makkah sampai meninggalnya Rasulullah Saw. Insya Allah akan dibuat kurikulumnya dan makalah dari setiap kajian.

Beberapa Catatan Kajian:

  1. Mengapresiasi PJ Al-Firdaus mengadakan Sirah Nabawiyah,
  2. Terlihat kredibilitas Ustadz Endar dalam hal Tarikh
  3. Perlu diperhatikan kelengkapan kitab rujukan, diantaranya Kitab Ar-Rahiqil Makhtum dikatakan tentang ragam Bangsa Arab yang awal mendiami Makkah (Arab Yaman, Arab Buhun, Arab turunan Ibrahim-Ismail-Hajar,dkk.)
  4. Ada cita-cita besar Bidang Pendidikan PC Pemuda Persis Pangalengan, ingin menggali potensi para anggota, maka bisa jadi pada tahun kedua, ada pemateri-pemateri baru yang akan mengisi materi di PJ dan PC.
  5. Mengapresiasi kepada MC.

KURIKULUM KAJIAN SIRAH NABAWIYAH
PJ PEMUDA PERSIS AL-FIRDAUS
Sabtu ke-3 Ba'da Isya Berjama'ah di Masjid Firdaus PPI 259 Pangalengan

NO
TEMA
SUB TEMA
WAKTU
1
Arab Sebelum Islam
1.      Penduduk Mekah
2.      Situasi Kondisi Agama, Ekonomi, Pendidikan, dan Sosial Mekah Sebelum Islam
April
2
Kelahiran Muhammad SAW – Perjalanan ke Syam
1.      Kisah Penyerangan Kabah
2.      Silsilah Nasab Rosulullah SAW
3.      Pengasuhan Muhammad SAW
4.      Perjalanan ke Syam yang I & II
Juni
3
Pernikahan Dengan Siti Khodizah – Dakwah Secara Rahasia
1.      Nasab Siti Khodizah Ra & Pernikahan dengan Muhammad SAW
2.      Menyendiri di Gua Hiro
3.      Wahyu Pertama & Cara-cara turunnya wahyu
4.      Metode dakwah pertama
Juli
4
Dakwah Secara Terang-terangan – Tahun ke 10 Kenabian
1.      Dakwah secara terang-terangan
2.      Orang-orang yang pertama masuk Islam
3.      Gangguan kepada Nabi SAW & Sahabat
4.      Pembaikotan
5.      Hijrah ke Habasyah
6.      Isra & Miraj
7.      Tahun Kesedihan
8.      Hijrah ke Thaif
Agustus
5
Kembali Ke Mekah – Hijrah ke Madinah
1.      Kembali ke Mekah
2.      Perjanjian Aqobah
3.      Hijrah ke Madinah
September
6
Tahun I sampai tahun III Hijriyah
1.      Pembangunan Masjid
2.      Kaum Yahudi & Kafir Madinah
3.      Peperangan
4.      Perang Badar
Oktober
7
Tahun Ke IV sampai tahun ke VI Hijriyah

Nopember
8
Tahun ke VII – Tahun ke 10 Hijriyah

Desember

by Tim Bidang Pendidikan dan Kominfo PC Pemuda Persis Pangalengan.

Post a Comment

Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan

Lebih baru Lebih lama